SURABAYA-(IDB) : TNI mengirim kapal perang jenis Sigma KRI Sultan Iskandar Muda dengan nomor lambung kapal 357 ke Libanon, Jumat, 10 Oktober 2014. KRI Sultan Iskandar Muda menggantikan misi yang dijalani KRI Frans Kaisiepo. Kapal tersebut sempat terlibat dalam gelar kekuatan dalam rangka HUT TNI ke-69 pada Selasa, 7 Oktober 2014.
"Siang ini, KRI Sultan Iskandar Muda menggantikan tugas KRI Frans Kaisiepo di perairan Lebanon," kata Panglima Armada RI Wilayah Timur Laksamana Muda TNI Sri Mohammad Darojatim setelah melepas KRI Sultan Iskandar Muda di Dermaga Ujung atau yang biasa disebut Dermaga Madura, Surabaya, Jumat, 10 Oktober 2014.
Darojatim menuturkan misi yang dibawa KRI Sultan Iskandar Muda adalah perdamaian, bersama militer angkatan laut negara lain di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kapal perang bermanuver tinggi dan tergolong baru di antara armada kapal perang RI itu berkekuatan sekitar 101 prajurit dan akan bertugas sekitar delapan bulan.
Helikopter jenis Bolco NV 410 dari skuadron 400 juga dibawa serta. Kopilotnya, Letnan Satu Laut Alkautsar, mengatakan helikopter akan membantu mengawasi di perairan Libanon. "Kami hanya tugas perdamaian, bukan tugas tempur," ujarnya.
"Siang ini, KRI Sultan Iskandar Muda menggantikan tugas KRI Frans Kaisiepo di perairan Lebanon," kata Panglima Armada RI Wilayah Timur Laksamana Muda TNI Sri Mohammad Darojatim setelah melepas KRI Sultan Iskandar Muda di Dermaga Ujung atau yang biasa disebut Dermaga Madura, Surabaya, Jumat, 10 Oktober 2014.
Darojatim menuturkan misi yang dibawa KRI Sultan Iskandar Muda adalah perdamaian, bersama militer angkatan laut negara lain di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kapal perang bermanuver tinggi dan tergolong baru di antara armada kapal perang RI itu berkekuatan sekitar 101 prajurit dan akan bertugas sekitar delapan bulan.
Helikopter jenis Bolco NV 410 dari skuadron 400 juga dibawa serta. Kopilotnya, Letnan Satu Laut Alkautsar, mengatakan helikopter akan membantu mengawasi di perairan Libanon. "Kami hanya tugas perdamaian, bukan tugas tempur," ujarnya.
Sumber : Tempo