BRAZIL-(IDB) : Embraer Brasil meluncurkan prototipe pertama pesawat transport militer KC-390 dari hanggar produksi di pabrik industri Gaviao Peixoto, Brasil. Acara ini dihadiri oleh Menteri Pertahanan Brasil, Celso Amorim, Komandan Angkatan Udara Brasil, Letnan Brigadir Jenderal Juniti Saito, dan delegasi serta perwakilan dari lebih dari 30 negara. Rollout ini untuk melakukan ground test sebelum penerbangan pertama pesawat yang direncanakan berlangsung pada akhir tahun ini. “Tonggak penting dari KC-390 ini, menunjukkan kemampuan Embraer untuk mengelola proyek-teknologi tinggi,”kata Jackson Schneider, Presiden dan CEO, Embraer.
“Pesawat KC-390 akan menjadi tulang punggung jaringan transportasi udara FAB. Pesawat ini akan dapat beroperasi baik di Amazon dan Antartika. Mesin jet memberikan kelincahan besar bagi pesawat dalam memenuhi semua misinya, lebih cepat dan lebih baik, “ujar Komandan Aeronautics Letnan Jenderal Juniti Saito.
Menyusul peluncuran ini, pesawat akan melanjutkan pengecekan dan evaluasi sistem mesin dan kemudian berlanjut ke tes getaran di darat dan sejumlah darat yang telah direncanakan. Pesawat ini adalah yang pertama dari dua prototipe yang akan digunakan dalam pengembangan, penerbangan dan kampanye uji sertifikasi.
KC-390 merupakan proyek gabungan dari Angkatan Udara Brasil dengan Embraer untuk mengembangkan dan menghasilkan pesawat angkut militer taktis dan pengisian bahan bakar udara. Hal ini merupakan kemajuan yang signifikan dalam hal teknologi dan inovasi untuk industri aeronautika Brasil.
Pesawat ini dirancang untuk menetapkan standar baru dalam kategori, biaya operasi yang lebih rendah dan fleksibilitas untuk melakukan berbagai misi, antara lain: kargo dan transportasi pasukan, pengisian bahan bakar udara, pencarian dan penyelamatan, dan memerangi kebakaran hutan.
Pada 20 Mei 2014, Embraer dan Angkatan Udara Brasil menandatangani kontrak produksi untuk pengiriman 28 pesawat KC-390 dan dukungan logistik. Selain digunakan oleh Angkatan Udara Brasil, saat ini ada niat untuk membeli tambahan 32 pesawat dari negara lain.
Sumber : JKGR